Rabu, 17 Maret 2010

Islam Itu Agama Tauhid

Allah membuka pintu-pintu ilmu bagi hamba-hamba-Nya dengan diutusnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu pintu ibadah kepada Allah serta pintu-pintu ilmu dalam mencari rizki di muka bumi ini dari sisi yang halal. Maka tidak ada sesuatupun yang di butuhkan manusia untuk mengetahui urusan dunia dan dalam agama kecuali Allah sudah jelaskan semua kepada manusia, sehingga menjadilah mereka di atas jalan yang putih bersih, malamnya seperti siangnya, dan tidaklah seseorang itu melenceng darinya kecuali pasti binasa.

Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah, dan bersyukurlah kepada-Nya atas nikmat yang di berikan kepada kalian, yaitu dengan diutusnya seorang Rasul kepada kalian, yang mana Rasul tersebut membacakan ayat-ayat Allah kepada kalian, serta mensucikan kalian, mengajari kalian Al-Qur’an dan Al-Hikmah ( As-sunnah ).

Dengan Rasul tersebut Allah mengeluarkan kalian dari kegelapan kesyirikan dan kekufuran menuju ke cahaya keadilan dan kebaikan, serta dari kegelapan kesedihan hati dan sempitnya dada menuju kepada cahaya ketenangan dan lapang dada.

Allah Ta’aala berfirman :
“ Maka apakah orang-orang yang di bukakan Allah hatinya untuk ( menerima ) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhan-Nya ( sama dengan orang yang membantu hatinya ) ? “ ( QS. Az- Zumar : 22 ).

Allah juga berfirman :
Alif lam raa. ( ini adalah ) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengerluarkan manusia dari gelap gulita menuju cahaya yang terang benderang dengan izin Tuhan mereka, ( yaitu ) menuju jalan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. Allahlah yang memiliki segala apa yang ada di langit dan di bumi, dan celakalah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih. “( QS. Ibrahim : 1-2 ).

Allah mengutus nabi-nya Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan manusia berada dalam kebodohan, lalu beliau membuka pintu-pintu ilmu dalam mengenal Allah, nama-nama-Nya, sifat-sifat serta perbuatan-Nya. Dam juga pintu-pintu ilmu untuk mengenal makhluk-Nya yaitu permulaan dan akhir dari penciptaan manusia, serta hisab dan pembalasan ( di hari kiamat ).

Allah Ta’aala berfirman : “Dan sesungguhnya kami menciptakan manusia dari suatu sari pati ( berasal ) dari tanah. Kemudian Kami jadikan sari pati itu menjadi air mani ( yang tersimpan ) dalam tempat yang kokoh ( yaitu rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, dan segumpal darah itu Kami jadikan dia makhluk yang ( berbentuk ) lain. Maka Maha Suci Allah, penciptaan yang paling baik. Kemudian sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan ( dari kuburmu ) di hari kiamat. “(QS. Al-Mu’minum:12-16 ).

Allah membuka pintu-pintu ilmu bagi hamba-hamba-Nya dengan diutusnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu pintu ibadah kepada Allah serta pintu-pintu ilmu dalam mencari rizki di muka bumi ini dari sisi yang halal. Maka tidak ada sesuatupun yang di butuhkan manusia untuk mengetahui urusan dunia dan dalam agama kecuali Allah sudah jelaskan semua kepada manusia, sehingga menjadilah mereka di atas jalan yang putih bersih, malamnya seperti siangnya, dan tidaklah seseorang itu melenceng darinya kecuali pasti binasa.

Allah Ta’ala mengutus Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam ketika manusia bergelimang dengan berbagai macam kesyirikan. Diantara mereka ada yang menyembah berhala, ada juga yang menyembah Al-Masih ibnu Maryam ( Nabi Isa ‘alaihissalam ) dan ada yang menyembah pepohonan dan batu-batuan. Kemudian Allah menyelamatkan mereka dari kebodohan ini, yaitu dari beribadah kepada berhala-berhala untuk beribadah kepada Allah, mentauhidkan-Nya, mengiklaskan ibadah hanya untuk Allah saja serta menunjukkan kecintaan dan pengagungan kepada-Nya saja. Mka jadilah hamba tersebut ikhlas dalam niatnya, ikhlas dalam mencintainya serta ikhlas dalam mengagungkannya, baik lahir maupun batin.

Allah Ta’ala berfirman :
“Katakanlah, sesungguhnya sholatku, sembelihanku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah semesta alam”. ( QS. Al-An’am : 162 ).
Dalam firman-Nya yang lain : “ Maka Tuhanmu adalah Tuhan yang Esa, kaerena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. “ ( QS.Al-Hajj :34 ).

Demikanlah, Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam datang utntuk merealisasikan tauhid dan mensucikannya, ( yakni ) mensucikannya dari setiap kotoran-kotoran dan menutup segala pintu yang dapat mengantarkan kepada kerusakan tauhid itu atau melemahkannya. Sampai-sampai, ketika ada seseorang yang berkata kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam : “Atas kehendak Allah dan kehendak anda.” Maka Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan : “Apakah kamu hendak menjadikan aku sebagai tandingan bagi Allah ? Tetapi hendaknya km katakan : “Atas kehendak Allah saja.” ( Hadits Hasan Riwayat Imam Ahmad ).

0 komentar: